BAB 1
MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM
A.
Bidang Backup dan Metode
Recovery
Backup adalah memindahkan
atau menyalin kumpulan informasi(data yang tersimpan didalam hardisk komputer
yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat ke lokasi/perangkat lain. Untuk
mempermudah dalam melakukan backup maka para pengembang software membuat
aplikasi khusus dengan sistem network Client Server sehingga data-data yang
akan dibackup lebih teratur dan lebih aman.
1.
Metode Backup Data
Proses backup data dilakukan secara rutin sesuai
jadwal yang telah ditentukan, jika dimisalkan pada sebuah perusahaan memiliki 1
database yang melayani 100 transaksi perhari kita bisa membayangkan berapa
banyak data yang terkumpul dalam 1 bulan, dan jika terjadi kerusakan sistem
maka data yang begitu banyak akan hilang. Dengan adanya proses backup data
kejadian tersebut bisa dihindari, misalnya secara rutin administrator database
melakukan penyimpanan data setiap minggu .
a.
Konsep Backup Data
Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada
pembuatan salinan data, sehingga salinan tambahan tersebut dapat digunakan
umntuk mengmbalikan semula setelah kehilangan data. Konsistensi data dalam
proses backup harus dijaga, sebelum melakukan backup data. Kekonsietensinan
data ini perlu dicek, pengecekan ini yang disebut Recovery.
Berdasarkan lingkup datanya backup data dapat
dibedakan menjadi:
1. Full Backup
2. Network Backup
3.
Dumb Backup
4. Incremental Backup
5. Diferensial Backup
b.
Konsep Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan
pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database
lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data
dapa terjamin.
Jenis-jenis replikasi meliputi:
1. Snapshot replication
2. Transactional replication
3. Merge replication
c. Konsep MySQL Dump
MySQL
Dump adalah utilitas berup program cadangan yang pertama kali ditulis oleh lgor
Pomanenko. Hasil dumping dapat berisi pernyataan SQL untuk membuat tabel,
insert, dan yang lain dalam bentuk file CSV, teks editor, atau format XML. Berikut
metode yang bisa dilakukan saat akan melakukan backup data
1. Backup Logika Dan Backup Physic
Backup logika adalah menyimpan
perintah logic dari struktur database dan isinya direpresentasikan dalam
perintah SQL.
Berikut ini karakter backup secara logika:
1.
Backup dilakukan melalui server MySQL
2.
Backup berjalan lebih lambat
3.
Output bisa lebih besar daripada bentuk fisik
4.
Backup & restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang
digunakan
5.
Tidak melibatkan banyak file
6.
Data disimpan dalam bentuk logika
7.
Dilakukan saat server sudah dijalankan
8.
Untuk memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file:
mysqldump.exe
9.
Untuk mengeluarkan data: SELECT...INTO OUTFILE
Backup fisik adalah mengambil
database dalam bentuk fisik, untuk database yang menggunakan Appserv secara
fisik data disimpan pada folder C
Berikut ini karakter fisik backup fisik:
1.
Backup terdiri atas salina file dan database
2.
Backup data secara fisik lebih cepat
3.
Outputnya lebih sederhana dibanding dengan backup logika
4.
Backup data meliputi file manapun
2. Backup Online
Dan Backup Offline
Backup online dilakukan saat server
MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline dilakukan saat server sedang
dihentikan.
Media penyimpanan backup data yang
paling simpel dan sederhana adalah flasdisk, mmemori card, CD/DVD, hardisk
internal atau data cadangan disimpan dikomputer lain. Untuk versi online kita
bisa menyimpannya di server tempat penyimpanan layanan data.
3. Back Up Database di CPchanel
Melakukan back up file di akun
cpchanel kita secara mandiri akan mempermudahkan kita jika suatu saat ada
sesuatu yang bermasalah diserver. Backup dapat digunakan untuk restore setelah
failur, failur ini disebabkan oleh: media failir, user errors, hardware failur
& natural disaster. Strategi backup dan restote meliputi : tipe &
frekuensi backup, kecepatan hardware, bagaimana backup diuji, dimana dan
bagaimana media backup disimpan, siapa yang melakukan restore.
4. Desain Strategi Backup
Untuk database besar yang
terkonsentrasi pada bagian files atau filegroups, pilih partial backup atau
file backup. Backup berisi data actual pada database, tidak termasuk space
kosong/tidak digunakan. Seharusnya ukuran backup lebih kecil dibanding database
itu sendiri. Gunakan system stored proceduresp_spaceused.
2. Recovery
Recovery adalah proses untuk
mengupdate database dengan file backup yang telah disimpan terakhir kalinya.
Database yang menggunakan model recovery yaitu sebagai berikut :
a.
Full Recovery Model
Full recovery model menggunakan log
backup untuk mencegah kehilangan data karena berbagai macam skenario kegagalan.
Dapat menggunakan log backup untuk roll-for—ward databse ke suatu titik pada
suatu log backup. Kelemahannya membutuhkan media penyimpanan besar dan waktu
restore dan kompleksitas meningkat.
Ilustrasi Full Recovery Model
1. Full database backup+log(yang
paling mudah)
a.
Backup full database
b.
Setelah log_2, hilangnya data terjadi
c.
Sebelum ketiga backup direstore, db admin harus membackup
active log
d.
Db admin merestore dan merecover tail
e.
Database ter-recover ke titik kegagalan, merecover semua data
2. Strategi backup untuk
mengurangi workloss exposure :
a.
Differential backup+log
b.
Transaction log backup
c.
Rangkaian 3 diff backup
d.
3 diff backup cukup besar untuk backup berikutnya sebagai
full database backup.
3. Sebelum backup database 1,
kemungkinan hilangnya data pada t0-t1
4. Setelah itu log backup yang
rutin
5. Bila gagal, maka db admin membackup
tail of the log
6. Bila tail of log berhasil,
maka dapat terhindari dari kehilangan data.
b.
Bulk- Logged Recovery Model
Bulk-logged recovery model termasuk
operasi yang bersifat mnimally logged. Operasi ini akan menuliskan data page
yang telah dimodifikasi ke dalam file data sebelum transaksi dinyatakan
selesai.operasi bulk akan lebih pelan pada sistem IO yang pelan.
c.
Simple Recovery Model
Hampir sama dengan bulk-logged,
beberapa operasi bersifat minimally-logged. Perbedaan mendasar adalah pada
pemotongan transaction log. Transaction log kan otomatis terpotong pada saat
checkpoint selesai.
Ilustarsi Simple Recovery Model
1)
Full database backup
Cocok untuk database kecil sehingga dapat sering dibackup
2)
Strategi backup mengurangi work-loss exposure :
a.
Differential database backup
b.
Dibanding full database
c.
Differential backup dibuat 3 diff backup
d.
3 diff backup cukup besar untuk backup berikutnya database backup
untuk membuat deffrential base baru
B.
Backup Offline Sesuai Dengan Kebutuhan
Organisasi Dan Keamanan Dengan Waktu Mati (Down Time) Minimal
Offline
backup atau membackup secara offline merupakan sebuah cara untu menyimpan file
didalam komputer jaringan sedemikian rupa sehingga pengguna dapat mengaksesnya,
bahakan ketika pengguana tidak terhubung pada jaringan.
Offline
backup merupakan jenis backup yang paling mudah. File-file yang dibackup ketika
melakukan offline backup yang proses menutup database seperti :
1.
Datafile, untuk menyimpan semua data yang ada didalam
database
2.
Control file, untuk menyimpan struktur fisik dari database
3.
Redo log file, untuk menyimpan semua perubahan yang terjadi
4.
Parameter file, (inid.sid)
Langkah-langkah
untuk melakukan backup offline basis data sbb :
1.
Masuk ke Start-Programs-Microsoft SQL server-Enterprise
Manager
2.
Maka akan tampil layar enterprise manager
3.
Klik tanda + yang ada didepan folder databases
4.
Klik kanan pada databases/salah satu database
5.
Pilih database yang akan dibackup di database droplist
6.
Pilih database-complete : backup seluruh data
7.
Pilih database-differential : backup data yang hanya terjadi
perubahan
8.
Pilih transaction log : backup transaction log
9.
Pilih file & filegroup : backup per filegroup
10. Pilih tape : backup ke tape
device
11. Pilih disk : backup ke disk
device
12. Klik button ad : menambah
targer backup
13. Klik button remove : menghapus
target backup
14. Klik button content : melihat
detail isi target backup
15. Pilih append to media
16. Pilih overwiteexisting, klik
OK. SELESAI
Ada 3 backup dalam mengembalikan
basis data ke keadaan yang dianggap benar setelah terjdinya downtime.
1.
Pemulihan terhadap kegagalan transaksi
2.
Pemulihan terhadap kegagalan media
3.
Pemulihan terhadap kegagalan sistem
Fasilitas Backup Pada DBMS :
1.
Fasilitas logging
2.
Fasilitas checkpoint
3.
Manager pemulihan
Teknik backup :
1.
Defered update / perubahan yang ditunda
2.
Immediate update / peubahan langsung
3.
Shadow pagging
C.
Backup Online Sesuai Dengan
Kebutuhan Organisasi Dan Keamanan Dengan Waktu Mati (Down Time) Minimal
Backup
online adalah metode penyimpanan data offsite dimana file, folder, atau seluruh
isi sistem secara teratur didukung pada remote server atau komputer dengan
koneksi jaringan. Sejumlah organisasi menyediakan layanan backup online untuk
pelanggan yang komputernya terhubung keinternet, secara otomatis menyalin file
yang dipilih untuk cadangan penyimpanan di penyedia layanan. Dengan
pertimbangan keamanan maka banyak organisasi yang beralih dengan sistem Cloud
Storage. Sebagai sistem penyimpanan, Cloud Storage memungknkan organisasi penyimpanan
yang membuat akses ke aplikasi yang lebih fleksibel. Berikut ini ada beberapa
keuntungan dari layanan backup online :
1.
Otomatis, sehingga tidak banyak membuang waktu dan dapat
efisien
2.
Aman, data disimpan pada tape disk
3.
Diakses dan dikelola dimana saja
4.
Efisien penggunaan internet
5.
Tidak ada penanamam modal
6.
Adanya kepatuhan peraturan
Tujuan dari setiap backup online dan
rencana pemulihan adalah untuk menjaga integritas sistem dan organisasi dengan
sedikit atau tidak ada gangguan dalam proses.
Sebaik apapun suatu teknologi pasti
juga memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan yang ditimbulkan dari layanan
backup online ini meliputi :
1.
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama
sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban
2.
Organisasi yang menyewa layanan dari cloud computing tidak
punya akses langsung ke sumber daya
3.
Jika server vendor rusak atau punya layanan backup uang
buruk, maka organisasi akan mengalami kerugian besar
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar